PROPOSAL PENELITIAN
TEORI SOSIOLOGI KLASIK
RASIONALITAS
PEREMPUAN UNTUK MEMILIH PASANGAN SEORANG ABDI NEGARA
Penyusun:
Bella Ayu Damayanti
NIM: 17040564095
SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
RASIONALITAS
PEREMPUAN UNTUK MEMILIH PASANGAN SEORANG ABDI NEGARA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keluarga
adalah dua orang atau lebih yang tergabung dalam ikatan darah atau perkawinan.
Keluarga terdiri dari ayah dan ibu yang disebut sebagai orang tua, dan anak. Dimana
ayah berperan sebagai kepala keluarga. Keluarga juga dapat diartikan sebagai
seseorang terdekat kita. Tempat pertama kita mendapatkan pendidikan, dan
pengertian tentang cara berperilaku yang baik adalah keluarga.
Sebelum terbentuknya
sebuah keluarga, tentunya harus ada hubungan pernikahan yang mengikat.
Pernikahan sendiri merupakan upacara pengikatan janji
nikah yang dirayakan atau
dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma
agama, norma
hukum, dan norma
sosial. Upacara pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi menurut tradisi suku
bangsa, agama, budaya, maupun kelas
sosial. Penggunaan adat
atau aturan tertentu kadang-kadang berkaitan
dengan aturan atau hukum agama tertentu pula.
Seseorang sebelum memutuskan untuk
menikah, kurang lebih harus melakukan pendekatan terhadap pasangan yang berguna
untuk mengetahui lebih jauh terhadap pasangan masing-masing atau bisa juga menyesuaikan antara seseorang
dengan pasangannya maupun dengan keluarganya. Banyak masyarakat di Indonesia
yang melakukan pacaran untuk mengenal lebih dalam siapa pasangannya. Khususnya seorang wanita dalam mencari
pasangan ada banyak aspek atau faktor-faktor yang harus dipertimbangkan. Bisa
darimana laki-laki itu berasal, seperti apa keluarganya, pekerjaan atau bidang
keilmuwan apa yang sedang digelutinya, dan lain-lain.
Yang masih sangat diperhatikan pada
saat ini adalah apa pekerjaan atau rencana kedepannya bagaimana untuk seorang
laki-laki yang diincar wanita. Karena laki-laki adalah kepala keluarga dan
menjadi tulang punggung dikeluarga yang bertanggung jawab dan berkewajiban
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ada sangat banyak pekerjaan dan yang paling
digeluti atau diincar saat ini adalah menjadi seorang abdi negara. Bisa menjadi
Pegawai Negeri Sipil, Tentara, Polisi, ataupun yang lainnya.
Alasan
saya ingin meneliti masalah ini karena fenomena
yang sedang gencar saat ini adalah banyak perempuan yang mengincar ingin
mempunyai pasangan seorang abdi negara. Banyak faktor ataupun rasionalitas yang
digunakan dalam memilih. Bisa jadi karena dorongan keluarga yang menyarankan
seorang perempuan harus memiliki pasangan seorang abdi negara, atau juga karena
mereka menganggap bahwa untuk menjadi seorang abdi negara tidak semudah itu dan
hanya orang- orang terpilih saja yang bisa mendapatkan pekerjaan itu. Maka dari
itu di jaman saat ini, menjadi seorang abdi negara ataupun pasangan dari
abdi negara masih dianggap menjadi
sesuatu yang istimewa. Sehingga banyak wanita dengan rasionalitas nya masing –
masing memilih abdi negara sebagai pasangan mereka.
Yang menjadi subyek dalam penelitian
ini adalah mahasiswi atau remaja yang telah atau ingin mempunyai pasangan
seorang abdi negara. Bagaimana mereka menjelaskan tentang fenomena ini, dan
rasionalitas apa yang mereka gunakan saat memilih atau berkeinginan. Penelitian
ini dilakukan di sekitaran wilayah surabaya.
B. RUMUSAN
MASALAH
Bagaimana
rasionalitas yang digunakan perempuan
untuk memilih pasangan seorang abdi negara?
C.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui apa rasionalitas yang digunakan perempuan
untuk memilih pasangan seorang abdi negara.
D.
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat
penelitian yang dapat diambil adalah
mengetahui rasionalitas apa saja yang digunakan para perempuan dalam
memilih pasangan seorang abdi negara.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
Dalam penelitian ini akan
menggunakan perspektif teori fenomenologi. Perspektif teori fenomenologi
menganggap bahwa manusia memiliki kesadaran untuk melakukan sesuatu. Apa yang
tampak di depan belum tentu sesuai dengan realitas sebenarnya. Tindakan yang dilakukan
manusia berasal dari rasionalitas masing-masing dan berdasarkan pengalaman yang
pernah dialaminya. Fenomenologi merupakan sebuah ilmu yang bertujuan untuk
mendapakan penjelasan tentang fenomena yang tampak. Fenomenologi beranggapan
bahwa seseorang bebas memaknai segala sesuatu berdasarkan dengan pengalaman
pribadinya.
Yang ingin diteliti adalah tentang
bagaimana rasionalitas yang digunakan seorang perempuan dalam memilih
pasangannya masing-masing. Tentu saja fenomena ini dapat dikaji menggunakan teori
tindakan sosial yang dikemukakan oleh Max Weber. Max Weber mengakatan bahwa
tindakan yang dilakukan individu tidak terlepas dari poses pemikirannya
masing-masing. Weber menegaskan bahwa tindakan sosial yang di lakukan seseorang
harus berdasarkan rasionalitas. Seseorang melakukan sesuatu atau tindakan
pastilah ada motivasi yang mendukungnya untuk melakukan suatu hal. Akan tetapi
tidak semua perilaku atau tindakan yang seseorang lakukan merupakan tindakan
sosial. Karena tindakan sosial adalah tindakan yang berorientasi kepada orang
lain. Seperti contoh seseorang bersenandung kecil-kecil, jika ia berniat untuk
menghibur diri sendiri maka itu bukanlah tindakan sosial. Akan tetapi jika ia
bertujuan untuk mencari perhatian orang lain maka itulah yang dinamakan
tindakan sosial.
Rasionalitas merupakan inti bagi suatu analisa yang objektif
mengenaimarti-arti subjektif dan juga merupakan dasar perbandingan mengenai
jenis-jenis tindakan sosial yang berbeda.
Weber membedakan teori tindakan sosial menjadi 4 bagian. Yaitu:
1.
Tindakan Rasional Instrumental
Meliputi
pilihan dan pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan untuk mencapainya.
Individu selalu memiliki pilihan yang beragam untuk mencapai sesuatu, maka dari
itu individu diharuskan untuk memilih. Pilihan yang diambil harus
mempertimbangkan efisiensi dan efektifitasnya. Dapat disimpulkan bahwa tindakan
sosial instrumental yang dikerjakan dengan memperhitungkan keadaan yang akan
dihadapi. Atau bisa juga dikatakan mempertimbangkan untung dan ruginya. Bisa
diambil contoh seperti pemulung yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Untuk memenuhi kebutuhannya (tujuan) maka pemulung harus bekerja yaitu
memulung.
2.
Tindakan Rasional yang Berorientasi Nilai
Tindakan
rasional yang berorientasi nilai yaitu lebih memperhatikan nilai atau manfaat
yang akan didapat daripada tujuannya yang hendak dituju. Tiandakan religious
dapat dijadikan contoh sebagai tindakan rasional yang berorientasi nilai.
Seperti hal nya ketika orang bersembahyang. Seseorang akan memikirkan bagaimana
mereka dapat mencapai Ridho-Nya. Sikap yang dapat diambil adalah dengan berdoa
secara kuhsyuk, membantu sesama tanpa rasa pamrih. Mereka melakukan hal
tersebut tanpa tau apakah akan mendapat pahala-Nya ataukah tidak. Akan tetapi
yang mereka tau hanyalah bagaimana mrenjalankan ibadah dengan baik. Tindakan
rasional berorientasi kan nilai adalah tindakan yang berhubungan atau berkaitan
dengan persaudaraan, nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, keindahan, dan
lain-lain.
3.
Tindakan Tradisional
Tindakan
ini mempertimbangkan rasional. Tindakan tradisional terikat juga dengan adat
istiadat yang melekat dan juga kekal di masyarakat. Karena jika adat istiadat
tidak dipengaruhi maka akan mendapatakan sanksi. Karena adat istiadat mengikuti
pola perilaku masyarakat. Dapat diambil contoh seperti pernikahan. Ada juga
yang hanya memperhitungkan gengsi jika ingin memasuki universitas. Dapat
diambil contoh seseorang memasuki universitas ternama bukan karena ia mampu dan
ingin akan tetapi hanya agar dipandang “tinggi” oleh masyarakat sekitar.
4.
Tindakan Afeksi
Tindakan
ini dilandasi oleh perasaan atau juga emosi tanpa perasaan yang sadar.
Seseorang yang sedang melakukan tindakan afeksi bisa seperti sedang jatuh
cinta, gembira, marah cenderung mengungkapkan perasaan tanpa refleksi. Tindakan
afeksi ini dirasa kurang rasional karena tidak ada pertimbangangan yang logis
dan tidak masuk dalam kriteria rasional lainnya. Bisa diambil contoh rasa cinta
kasih istri kepada suami. Bisa juga seperti tindakan menari ketika merasa
sangat senang.
Setelah
mengetahui beberapa macam tindakan rasional yang digagas oleh Max Weber, juga
berkaitan dengan judul penelitian ini. Karena seorang perempuan juga memiliki
rasionalitas nya masing-masing dalam memilih pasangan seorang abdi negara.
Mereka bebas mengekspresikan tindakan apa. Ada yang memilih pasangan seorang abdi negara karena
mereka mempertimbangkan untung nya. Ada juga yang memilih atau menginginkan
karena ingin mengerti bagaimana proses yang bisa di rasakan jika memiliki paangan
tersebut. Ada yang karena mereka menganggap bawa abdi negara adalah orang-orang
pilihan yang tidak semuanya bisa mendapati posisi tersebut, sehingga masih
dianggap istimewa dan mendapat prestice dimata masyarakat. Ada pula yang
memilih seorang abdi negara hanya karena mangandalkan perasaan saja tanpa
mempertimbangkan kelogisan. Ada sangat banyak yang mendasari atau memotivasi
para perempuan dalam memilih seorang pasangan abdi negara.
B.
PENELITIAN YANG RELEVAN
Penelitian pertama, yaitu berjudul “ANALISIS MODEL TINDAKAN RASIONAL PADA PROSES TRANSFORMASI
KOMUNITAS PETANI RUMPUT LAUT DI
KELURAHAN PABIRINGA KABUPATEN JENEPONTO” yang ditulis oleh Mansyur Radjab dari Universitas Hasanuddin yang diterbitkan pada tahun 2014
dalam jurnal Socius. Dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tindakan
sosial rasionaltias yang terjadi pada komunitas pesisir khususnya nelayan
tangkap beralih ke petani rumbut laut. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dimana dilakukan wawancara yang mendalam terhadap 5 nelayan di
kelurahan pabiringa kabupaten Jeneponto. Dari data yang didapat kemudian di
analisis menggunakan deskriptif kualitatif. Dalam hasil penelitian menunjukkan bawa tranformasi
nelayan menjadi petani rumput laut tidak hanya didasarkan pada pertimbangan
imbalan modal. Tekhnologi pun juga menjadi pertimbangan dalam meraup keuntungan
yang maksimal. Aspek kekuasaan, jaringan, kepercayaan, dan norma juga menjadi
bagian pertimbangan intrumental.Tindakan rasional terhambat oleh norma-norma
tradisional sehingga tranformasi tidak signifikan dengan tindakan
rasional. Dalam budidaya rumput laut
menunjukkan bahwa tindakan rasional terletak di dalam nilai dan norma sosial
yang menyertai dalam tindakan ekonomi.
Penelitian kedua, yaitu berjudul “RASIONALITAS PLAGIARISME DI KALANGAN
MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNESA” ditulis oleh Imroatullayyin Makhfiyana
(Program Studi S1 Sosiologi,
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Surabaya). Dalam penelitian ini
menjelaskan bahwa plagiarisme merupakan tindakan penipuan atas hasil karya
orang lain yang melanggar hak moral dan hak cipta. Yang sering melakukan
plagiarisme atau aktirnya adalah para akademisi dan khususnya mahasiswa.
Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang bagaimana rasionalitas yang
mendasari tindakan plagiarisme dalam tugas-tugas akademik mereka. Jenis
penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan
fenomenologi Max Weber, yang juga menggunakan perspektif teori tindakan sosial,
digagas oleh Max Weber. Hasil penelitian menunjukkan jika ada beberapa faktor
yang mendasari seorang mahasiswa dalam melakukan tindakan tersebut. Mahasiswa
lebih mementingkan pada efektifitas tan efisiensi pengerjaan tugas akademiknya
sehingga dapat sesuai dengan yang mereka inginkan. Banyak dari mereka, yang
melakukan plagiarisme dikarenakan oleh rasionalitas instrumental. Ketika
mahasiswa menentukan tyujuan, maka mahasiswa dihadapkan oleh beberapa pilihan
antara SKS (Sistem Kebut Semalam) dan juga SKJ (Sistem Kerja Jadi). Pilihan
tersebut mengarahkan pada tindakan plagiarisme dan juga konsekuensi yang akan
didapat dikarenakan tindakan plagiarisme.
Penelitian yang
ketiga, berjudul “RASIONALITAS LIKE DI
SOSIAL MEDIA
SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI”. Ditulis oleh Teguh Prakoso,
Slamet Subagya, dan Siti Rochani (Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta). Sangat
banyak tujuan dari penelitian ini. Yang pertama untuk mengetahui bagaimana
dampak like bagi siswa SMAN 1 Teras. Yang kedua, untuk mengetahui apa alasan
mengapa siswa SMAN 1 Teras melakukan like di sosial media, dan yang ketiga
adalah untuk mengetahui bagaimana upaya siswa SMAN 1 Teras untuk mendapatkan
like di sosial media. Yang diambil untuk menjadi sampel adalah siswa kelas XI
dan menggunakan tekhnik pengambilan sampel purposive samplimg. Dalam penelitian
ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan wawancara mendalam kepada
informan dan juga melakukan observasi. Dalam penelitian ini menggunakan teori
tindakan sosial max weber yaitu tindakan rasional instrumental dan juga
menganalisis data menggunakan model analisis interaktif. Adapun hasil
penelitian yang di dapat, pertama dampak like bagi siswa SMAN1 Teras terdiri
dari dampak virtual (adanya relasi like for like, tidak mendapatkan like) dan
juga dampak nyata (perasaan senang atau sedih akibat like). Yang kedua, like di
sosial media yang dilakukan oleh siswa SMAN 1 Teras penyebabnya adalah
pemaknaan siswa terhadap like. Yang ketiga adalah banyak upaya yang dilakukan
untuk mendapat like adalah dengan upaya nyata seperti meminta like kepada
teman, dan juga upaya virtual dengan menggunakn hastag yang sedang populer dan
melakukan tondakan like untuk mendapatkan like balasan.
Penelitian
keempat, berjudul “ RASIONALITAS MASYARAKAT KEPULAUAN DALAM MEMILIH PEMIMPIN
(Studi Kasus Pemilihan Kepala Desa Tahun 2013 Di Desa Sepanjang< Kecamatan
Sapeken, Kabupaten Sumenep)” yang ditulis oleh Rizaul Insan pada tahun 2015
(Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora). Salah satu momen
politik di tingkat desa salah satunya adalah pemilihan kepala desa di Desa
Sepanjang tahun 2013. Yang dapat menjadi bukti adanya kesadaran dalam
masyarakat adalah antusiasme masyarakat dalam berpartisipasi. Penelitian ini memfokuskan pada sejauh mana rasionalitas
warga desa setempat dalam memilih pemimpin tahun 2013. Pendeketan dalam
penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitis. Jenis dalam
penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Mengacu pada analisis Max Weber, dalam memilih
pemimpin, masyarakat Desa Sepanjang berdasarkan pada beberapa hal. Yang
pertama, pemilihan dipengaruhi oleh dominasi tokoh masyarakat. Kedua, adanya
ancaman teror dan politik yang dalam pilkades Desa Sepanjang. Yang ketiga,
paling dominan dapat dikategorikan pada tindakan tradisional.
Yang membedakan anatara penelitian
terdahulu dan yang akan diteliti adalah masalah apa yang diambil. Dan bagaimana
setiap individunya nanti memaknai persoalan ini dengan rasionalitas mereka
masing-masing. Yang sama dalam penelitian ini dan penelitian sebelumnya adalah
sama-sama menggunakan teori tindakan sosial rasionalitas yang digagas oleh Max
Weber. untuk menjelaskan setiap persoalan berdasarkan pengalaman individu.
DAFTAR PUSTAKA
TRANSFORMASI KOMUNITAS PETANI RUMPUT LAUT DI
KELURAHAN PABIRINGA KABUPATEN JENEPONTO. Dalam jurnal
Socius Vol. XV (online) file:///C:/Users/samsung/Downloads/559-824-1-SM.pdf (diakses pada 8 April 2018)
Prakoso, dan Slamet
Subagya.2006. RASIONALITAS LIKE DI
SOSIAL MEDIA
SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI. (Online) https://media.neliti.com/media/publications/164992-ID-rasionalitas-like-di-sosial-media-siswa.pdf (diakses pada 8 April 2018)
Insan, Rizaul. 2015. RASIONALITAS MASYARAKAT KEPULAUAN DALAM
MEMILIH PEMIMPIN. (online)
http://digilib.uinsuka.ac.id/15545/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
(diakses pada 8 April 2018)
Makhfiyana, dan Moh. Mudzakkir.
2013. ” RASIONALITAS PLAGIARISME DI KALANGAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNESA” dalam jurnal paradigma Vol.1 (online) http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/3998/6521
diakses pada 13 Mei 2018
No comments:
Post a Comment